Monday, March 28, 2011

Jenis kabel

Jenis - Jenis Kabel yang sering di pakai

  1. NYM
    Kabel tembaga tunggal dan berisolasi PVC. Umumnya berwarna putih dan mempunyai inti lebih dari 1 kabel. Biasanya digunakan untuk instalasi permanen didalam rumah


  2. NYY
    Kabel tembaga tunggal dan berisolasi PVC yang lebih kuat dari kabel NYM. Umumnya berwarna hitam dan mempunyai inti lebih dari 1 kabel. Biasanya digunakan untuk instalasi yang ditanam didalam tanah.


  3. NYMHY / NYYHY
    Kabel tembaga berbentuk serabut dan berisolasi PVC. NYMHY umumnya berwarna putih dan NYYHY biasanya berwarna hitam. Kabel-kabel ini berinti lebih dari 1 kabel. Biasanya digunakan untuk instalasi didalam rumah yang tidak permanen, karena sifatnya fleksible dan tidak mudah patah.


  4. NYA
    Kabel tembaga tunggal dan berisolasi PVC dan mempunyai inti hanya 1 kabel. Kabel ini memiliki banyak warna, Biru, Merah, Hitam, Kuning dan Kuning hijau. Kabel ini biasanya digunakan untuk instalasi permanent


  5. NYAF
    Kabel tembaga berbentuk serabut dan berisolasi PVC dan mempunyai inti hanya 1 kabel. Sama seperti NYA, kabel ini mempunyai banyak warna. Biasanya digunakan untuk instalasi yang tidak permanen, karena sifatnya fleksible dan tidak mudah patah.

Mengenal MCB ( miniature circuit breaker )

MCB bekerja dengan cara pemutusan hubungan yang disebabkan oleh aliran listrik lebih dengan menggunakan electromagnet/bimetal. cara kerja dari MCB ini adalah memanfaatkan pemuaian dari bimetal yang panas akibat arus yang mengalir untuk memutuskan arus listrik. Kapasitas MCB menggunakan satuan Ampere (A), Kapasitas MCB mulai dari 1A, 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A, 25A, 32A dll. MCB yang digunakan harus memiliki logo SNI pada MCB tersebut

Cara mengetahui daya maximum dari MCB adalah dengan mengalikan kapasitas dari MCB tersebut dengan 220v ( tegangan umum di Indonesia ).

contoh

Untuk MCB 6A mempunyai kapasitas menahan daya listrik sebesar :

6A x 220v = 1.200 Watt

Beberapa kegunaan MCB :

Membatasi Penggunaan Listrik
Mematikan listrik apabila terjadi hubungan singkat ( Korslet )
Mengamankan Instalasi Listrik
Membagi rumah menjadi beberapa bagian listrik, sehingga lebih mudah untuk mendeteksi kerusakan instalasi listrik
Cara menentukan penyebab MCB turun

cara menyentuh bagian putih dari MCB, apakah panas atau tidak.

  • Apabila tidak panas,
    kemungkinan ada bagian instalasi yang korslet, biasanya bila instalasi yang korslet tersebut telah di perbaiki, MCB langsung dapat dinyalakan. Jika sesudah beberapa menit MCB tersebut tetap tidak bisa dinyalakan kembali, artinya MCB tersebut sudah rusak


  • Apabila panas
    Itu menandakan MCB mengalami kelebihan beban dalam waktu yang cukup lama, tunggu beberapa menit baru menyalakan MCB tersebut, biasanya apabila langsung di nyalakan, MCB akan langsung turun kembali, hal ini disebabkan oleh BiMetal yang memuai dan membutuhkan waktu untuk kembali ke bentuk semula. Bila sesudah beberapa menit, MCB tersebut tetap tidak bisa dinyalakan, artinya MCB tersebut sudah rusak


  • Pastikan kabel di terminal terconnect dengan benar
    pada pemasangan usahakan untuk kabel serabut menggunakan cable lug dan kuat supaya mcb tidak terbakar karena panas yang disebabkan oleh renggangnya kabel dengan terminal kabel

kemampuan daya kabel








Diameter KabelArus AmanArus Max
0.5mm4A6A
0.7mm6A10A
1.5mm10A14A
2.5mm14A16A
4mm16A20A
contoh, Untuk kabel berdiameter 1.5mm mempunyai arus aman 6A, berarti mempunyai daya 6A x 220v = 1320 VA(watt)

standart nasional indonesia

Basic Refrigeration Cycle




Penjelasan Siklus Refrigerasi:
A-B : Un-useful superheat (kenaikan temperatur yg menambah beban kompresor) Sebisa mungkin dihindari kontak langsung antara pipa dan udara sekitarnya dgn cara menginsulasi pipa suction.
B-C : proses kompresi (gas refrigerant bertekanan dan temperatur rendah dinaikkan tekanannya sehingga temperaturnya lebih tinggi dari media pendingin di kondenser. Pada proses kompresi ini refrigerant mengalami superheat yg sangat tinggi.
C-D : Proses de-superheating (temperatur refrigerant mengalami pemurunan, tetapi tdk mengalami perubahan wujud, refrigerant masih dalam bentuk gas)
D-E : Proses kondensasi (terjadi perubahan wujud refrigerant dari gas menjadi cair tanpa merubah temperaturnya.
E-F : Proses sub-cooling di kondenser ( refrigerant yg sudah dalam bentuk cair masih membuang kalor ke udara sekitar sehingga mengalami penurunan temperatur). Sangat berguna untuk memastikan refrigerant dalam keadaan cair sempurna.
F-G : Proses sub-cooling di pipa liquid (Refrigerant cair masih mengalami penurunan temperatur karena temperaturnya masih diatas temperatur udara sekitar). Pipa liquid line tdk diinsulasi, agar terjadi perpindahan kalor ke udara, tujuannya untuk menambah kapasitas refrigerasi. (Note: dalam beberapa kasus ..pipa liquid harus diinsulasi…nanti dijelaskan dalam pembahasan khusus)
G-H : Proses ekspansi/penurunan tekanan (Refrigerant dalam bentuk cair diturunkan tekanannya sehingga temperatur saturasinya berada dibawah temperatur ruangan yg didinginkan, tujuannya agar refrigerant cair mudah menguap di evaporator dgn cara menyerap kalor dari udara yg dilewatkan ke evaporator)
Terjadi perubahan wujud refrigerant dari cair menjadi bubble gas sekitar 23% karena penurunan tekanan ini. Jadi refrigerant yg keluar dari katup ekspansi / masuk ke Evaporator dalam bentuk campuran sekitar 77% cairan dan 23% bubble gas.
H-I : Proses evaporasi (refrigerant yg bertemperatur rendah menyerap kalor dari udara yg dilewatkan ke evaporator. Terjadi perubahan wujud refrigerant dari cair menjadi gas. Terjadi juga penurunan temperatur udara keluar dari evaporator karena kalor dari udara diserap oleh refrigerant)
I-A : Proses superheat di evaporator: Gas refrigerant bertemperatur rendah masih menyerap kalor dari udara karena temperaturnya yg masih dibawah temperatur udara. Temperatur refrigerant mengalami kenaikan). Superheat ini berguna untuk memastikan refrigerant dalam bentuk gas sempurna sebelum masuk ke Kompresor.




How many degrees Celsius are 68 degrees Fahrenheit?
Replace Fahrenheit with 68 and solve for Celsius:
C = (68 - 32) * 5/9,
C = 36 * 5/9,
C = 20
20 °C = 68 °F


F = (11 * 9/5)+ 32
F = (19.8 )+ 32
F = 51.8

Thursday, March 3, 2011

Perawatan Penis agar tetap OK.!


Bersama ini saya coba memberi beberapa Tips untuk penyehatan penis dan kekuatan laki-laki untuk berhubungan seks, atau sekedar merawat organ kelaminnya

Perineum. Inilah bahasa latin untuk area selangkangan. Arena ini dipercaya merupakan daerah super sensitif bagi seorang pria, titik tersebut terletak di antara anus dan kantung kemaluannya. Dalam pengobatan China khususnya ilmu akupunktur daerah ini dipanasi oleh moksa (cerutu terbuat dari daun tumbuhan Mei) untuk menambah kekuatan seksual pria terutama yang sudah bermasalah seperti ejakuasi dini, sulit ereksi dan sebagainya.

Di bawah daerah ini terdapatlah kelenjar prostat, rangsangan di daerah ini bisa Anda lakukan sendiri untuk pengobatan, (pijatlah dengan gerakan melingkar dengan sedikit tekanan)

Caranya: Letakkan kedua jari Anda di belakang kantung buah zakar, tekan sebentar, terus lepaskan (waktu/ ritmennya) Anda atur sendiri, yang penting tekanan demi tekanan jangan terputus harus berirama yang mendatangkan kenyaman, maka jangan menekan terlalu keras tapi harus mantap sehingga terasa ditekan. Ulangi teknik tekan-lepas ini selama beberapa kali.

A. Menguatkan organ ginjal

Organ ginjal adalah pusat kekuatan listrik tubuh, dengan menguatkan ginjal maka kekuatan seksual seseorang juga ikut meningkat. Pelatihan ini sangat menolong bagi orang yang tergolong sudah menderita lemah syahwat atau mengalami ejakuasi dini.

Biasakan melatih menguatkan ginjal setiap buang air seni dengan posisi berdiri di ujung kaki dan jaga pinggang serta punggung tetap tegak.

Gengamlah buah pelir dengan telapak tangan kanan (lakukan jangan sampai menekan) dan telapak tangan kiri, memegang pangkal penis.

Katupkan rahang, kencangkan pereineum (otot di antara anus dan alat kelamin) sambil menekan tan-tien (daerah bawah pusar) menggunakan ibu jari, sementara 4 jari lainnya ada dipangkal penis. Lakukan gerakan ini sambil menarik dan menghembuskan napas lembut (jangan tergesa atau dipaksakan).

Setelah selesai buang air seni, duduklah di kursi tanpa sandaran atau bisa juga duduk di lantai dengan kaki ditekuk (bersila) kemudian ayunkan badan ke belakang kira-kira 45 derajat. (saat melakukannya berhati-hatilah, terutama bagi Anda yang menderita problem tulang punggung) jagalah jangan sampai kejang atau salah urat.

B. Memanaskan tan-tien bawah (arena bawah pusar)

Gosok telapak tangan sampai terasa panas (sebelum memulai tarik napas dan tahan)

Hembuskan napas, tumpangkan kedua telapak tangan kiri di atas tangan kanan di bawah pusar.

Putar kedua telapak tangan yang bertumpuk dengan sedikit tekanan pada daerah bawah pusar (tan-tien) bawah, lakukan putaran searah jarum jam 18 kali dan sebaliknya 18 kali pada saat melakukan putaran telapak tangan, usahakan mengatur napas sedemikian rupa sehingga ritme putaran dengan tarikan dan hembusan napas harmonis.

bahan tulisan :

1) dikutip dari buku “Menyehatkan & Meningkatkan Kemampuan seks” BIP 2005 penulis Lianny Hendranata

2) berbagai sumber